ANALISIS KELAYAKAN BERITA

 

ANALISIS KELAYAKAN BERITA

Di Berbagai Macam Platform Media Sosial

Oleh : Alifia Umi Azizah

 


a.      Berita yang kurang layak untuk di posting

Dikutip dari : https://radarmadiun.co.id/bejat-bapak-tega-hamili-anak-tiri/

            Unsur kelayakan berita termasuk kedalam seluruh komponen yang ada didalam berita tersebut. Mulai dari makna, tingkat kepentingan berita bagi masyarakat bahkan hingga kata/kalimat yang ada didalamnya pun akan menjadi pemicu penilaian masyarakat terhadap berita tersebut.

            Lebih lagi berita tersebut di posting dalam konteks publik, yang mana tidak ada batasan usia dalam akses-mengakses berita tersebut. Sebagaiman dengan berita (dengan link yang tertera diatas) mulai dari judul berita tersebut. Dari segi psikologis anak bisa saja terobsesi dengan kata-kata tersebut, hingga mereka menghalalkan segala cara untuk melakukan hal tersebut.

            Walaupun masih ada sisi positif dari berita tersebut yaitu memotivasi banyak orang untuk lebih mawas diri dan mengontrol diri masing-masing, tetap saja dampak negatifnya akan selalu hadir dalam diri pembaca yang bukan seharusnya menjadi porsi bacaannya. Hal tersebut juga merupakan suatu aib sang anak tiri yang seharusnya ditutupi bukan malah di umbar di platform media sosial.

b.      Berita yang layak diposting

Dikutip dari : https://www.instagram.com/p/CK-MWnosqwU/?igshid=zjb2fa11c4bx

            Sebagaimana yang telah tertulis diatas, unsur kelayakan berita akan dinilai dari banyak sisi. Nah, berita ini merupakan salah satu dari sekian banyak berita yang mengarah kepada hal yang positif. Walaupun pesannhya disampaikan secara tidak langsung, yaitu dengan menampakkan berbagai foto kegiatan masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan di tengah memuncaknya kasus covid 19 ini.

            Dengan adanya postingan tersebut, maka akan menghasilkan stimulus yang membangun kesadaran manusia untuk senantiasa mengingat kembali akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan di kondisi yang seperti ini. Dengan tanda kutip mengajak tanpa memaksa ataupun menyindir.

 

Komentar