KALAU ADA YOUTUBE, SPOTIFY, dan JOOX.
MENGAPA HARUS RADIO ?
Oleh : Alifia Umi Azizah/KPI C-04
Dawai musik menjadi salah satu jalan pintas
relaksasi yang paling ampuh. Kala itu radio menjadi salah satu properti yang
memadai. Angka rata-rata mayoritas pendengar radio disumbangkan oleh generasi X
(usia 35-49 tahun).
Pada
masa itu radio merupakan satu-satunya sumber informasi berbasis sinyal yang
bisa dijangkau oleh mayoritas masyarakat. Singkat kisah, “Macaroni” merupakan
orang pertama yang menemukan adanya gelombang radio dengan pesan yang dikirim
olehnya berupa sinyal morse untuk huruf “S” bersumber dari Conwall, Inggris
menuju Newfoundland, Kanada. Alhasil kode sinyal itu mampu menjangkau jarak
3.219 kilometer.
Radio masih menjadi trend kala itu,
namun kini perkembangan teknologi yang pesat menawarkan berbagai kemudahan,
termasuk juga music on-demand yang bisa didengarkan kapan pun dan dimana pun
sang pendengar menghendaki, asalkan memiliki koneksi jaringan internet yang
bagus. Sesuatu yang dapat menjadi prediksi kita adalah radio akan ditinggalkan
oleh penggunanya apabila ia enggan mengikuti perkembangan zaman.
Tapi, realita-nya koneksi jaringan
internet justru menyediakan kesempatan emas bagi radio dengan cara kita dapat
menikmati siaran radio melalui ponsel dengan kualitas sinyal yang lebih bagus,
atau dapat kita sebut kita mendengarkan radio secara streaming.
Minat generasi muda sekarang lebih
tertuju kepada tayangan youtube, spotify dan juga JOOX yang mana mereka bebas
memilih alunan/genre musik yang mereka suka, lain halnya dengan mendengarkan
radio yang mana kita hanya bisa menjadi pendengar pasif tidak bisa memilih
sesuai kemauan kita.
“Marilah kita
senantiasa menjaga kebudayaan lama, dan mengambil beberapa inspirasi dan
evaluasi dari sesuatu yang baru”.

Komentar
Posting Komentar